RAHASIA PADA BAN

 

Gambar 1. Angka Produksi Ban

Ban merupakan komponen yang menempel di jalan. Karena perannya yang vital, perawatan ban harus diperhatikan. Ban ini memiliki masa pakai, meski tidak digunakan, umur ban akan terus bertambah. Dengan bertambahnya usia ban maka akan mempengaruhi performanya.

"Usia ban kalau berdasarkan APBI (Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia), ada yang 3 tahun dan ada yang 5 tahun," Ungkap Leader Quality Assurance Hankook Tire Indonesia Robby Unggul, di Cikarang.

Zulpata Zainal, PG - On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, "Ban harus diganti apabila telah menyentuh tread wear indicator (TWI) yang ada di antara kembangan ban".

Gambar 2. Tread Wear Indicator (TWI)

Namun ada beberapa tanda yang harus diperhatikan, untuk menentukan ban yang sudah tak layak dipakai. "Usia ban bisa dilihat dari kondisinya, jika sudah getas, ada retakan, tidak kenyal, kemungkinan besar ban sudah berusia tiga tahun ke atas," ucap Zulpata.

Tapi cara paling benar bisa melihat kode produksi yang berada di dinding ban, yang terdiri dari empat digit angka," katanya. Zulpata menerangkan, sebagai contoh tertera kode produksi ban 3119. Dua digit pertama merupakan tanda minggu ke berapa ban diproduksi, pada contoh sebelumnya berarti minggu ke-31.

Jika dihitung dari awal tahun, minggu ke-31 berarti termasuk dalam minggu pertama bulan Agustus. Sedangkan dua digit terakhir merupakan tahun produksi, dalam contoh 19, yang artinya ban diproduksi tahun 2019

Gambar 3. Keterangan pada ban


Di sisi pinggir bagian luar ban tertera angka dan huruf yang semuanya memiliki arti. Mulai dari tahun produksi, jenis, hingga anjuran batas kecepatan dan beban maksimum.

Pada sisi luar ban akan tertera kode 205/65 R16 95H. Kode tersebut memiliki penerjemahan sebagai berikut.

A. "205 menunjukan lebar telapak dalam ban dengan satuan milimeter"

Jadi 205 itu bukan diameter ban, melainkan lebar telapak ban. Semakin besar angkanya, kian lebar telapaknya.

B. 65 menandakan tinggi ban dalam satuan persen dari telapak ban. Tinggi yang dimaksud mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Semakin kecil angkanya, semisal 55, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek semakin dekat.

C. R menunjukan konstruksi ban ini radial.

D. 16 merupakan diameter pelek yang sesuai. Tandanya, pelek yang digunakan berukuran 16 inci.

Gambar 4. Load Index beban pada ban


E. 95 menunjukan beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load indeks sebesar 690 kg. Semakin besar, beban maksimumnya akan bertambah, begitupun sebaliknya.

F. Sementara untuk H melambangkan batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini.

"Untuk kode H artinya ban boleh menembus kecepatan maksimalnya 210 km per jam (kpj)," ujar Zulpata


Referensi :

> https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/02/192100015/ada-masa-pakainya-begini-cara-membaca-kode-usia-ban#:~:text=Dua%20digit%20pertama%20merupakan%20tanda,artinya%20ban%20diproduksi%20tahun%202019.

> https://oto.detik.com/tips-and-tricks-mobil/d-4711052/begini-cara-mengetahui-masa-kedaluwarsa-ban-mobil

> https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/02/164705915/pahami-lagi-arti-kode-rahasia-pada-ban-mobil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEAR MISS/HAMPIR CELAKA

K3 DALAM PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

PORTAL SAFETY